PROPOSAL PENELITIAN “DUKUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat
ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh di
segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia pendidikan
sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan dengan perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut, maka teknologi komputer sangat
pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya terbatas pada kemampuan
mengolah data, tetapi lebih dari itu komputer dapat menunjang dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat menjalankan informasi yang
berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara tepat, akurat,
mudah dalam mengaksesnya.
Selain
sarana untuk menyajikan informasi, komputer dapat dimanfaatkan di
berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pemanfaatan komputer sudah tidak
berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu
urusan keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk
digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran.
Secara
umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran matematika,
diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat, kemampuan logika,
ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini
disebabkan siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang
sulit dan membosankan. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang
menduduki peran penting dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang
digunakan dalam pelajaran matematika disekolah, lebih banyak dibandingkan
dengan mata pelajaran lainnya. Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua
jenjang pendidikan yang dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Maka dari itu
pelajaran harus diusahakan menarik dan menyenangkan.
Gambaran permasalahan diatas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika
perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep siswa. Untuk itu diperlukan
solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dengan dukungan media pembelajaran pada proses belajar
mengajar. Menurut Djamerah dan Zain (1996: 136) dalam kegiatan belajar mengajar
ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
sebagai perantara. Kerumitan bahan pelajaran dapat disederhanakan dengan
bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat. Saat ini pemanfaatan komputer sangat diminati untuk
media pembelajaran.
Setelah menyelesaikan suatu proses belajar untuk meningkatkan kemampuan
belajar siswa dengan dukungan media pembelajaran tersebut, perlu adanya
kerjasama antara guru dan peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas
(PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru untuk
mengidentifikasi masalah- masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji
ditingkatkan dan dituntaskan.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan pemahaman konsep
keliling dan luas segi empat siswa SMP. Pemahaman dalam penelitian ini adalah
kesanggupan dan kecakapan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun
tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, km, atau satuan panjang lainnya.
Sedangkan yang dimaksud luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup
suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2,
m2 km2 atau satuan luas lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan suatu dukungan media
pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan pemahaman konsep pada siswa
khususnya pada pokok bahasan keliling dan luas segi empat siswa SMP.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus PTK diatas maka dapat dirumuskan permasalahan:
1) Apakah proses
pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK oleh
guru dapat meningkatkan pemahaman siswa?
2) Apakah proses
pembelajaran matematika melalui dukungan pembelajaran berbasis TIK
oleh guru dapat meningkatkan keaktifan atau response siswa?
3) Apakah proses
pembelajaran matematika melalui dukungan madia pembelajaran berbasis TIK oleh
guru dapat meningkatkan kreatifitas siswa?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah
agar suatu penelitian dapat lebih tearah dan ada batasan- batasannya tentang
objek yang diteliti. Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
1)
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep keliling dan luas segi empat
2)
Meningkatkan keaktifan/response siswa dalam pembelajaran matematika
khususnya pada keliling dan luas segi empat.
3)
Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika khususnya
pada keliling dan luas segi empat.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Secara
umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan
kepada pembelajaran matematika.Terutama pada peningkatan pemahaman siswa dalam
mengikuti pelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran matematika
dianggap penting dan perannya yang cukup besar dalam hal meningkatkan
pemahaman, keaktifan/response dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pada pembelajaran matematika.
- Manfaat Praktis
Secara
praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru agar dapat digunakan
untuk memperbaiki pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran
berbasis TIK bagi siswa yang menjadi obyek penelitian diharapkan dapat
meningkatkan pengalaman mengenai pembelajaran matematika dengan media
pembelajaran berbasis
TIK.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan tinjauan pustaka, tinjauan teori, kerangka
pemikiran dan hipotesis. Tinjauan pustaka merupakan uraian sistematis tentang
hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan ada
hubungannya dengan penelitiuan yang akan dilakukan. Tinjauan teori yang akan
dipaparkan adalah dukungan media pembelajaran berbasis TIK untuk peningkatan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat. Kerangka berpikir berisi konsep
yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, disusun berdasarkan
kajian teoritis dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi saat ini semakin banyak ahli yang meyakini bahwa dengan pemanfaatan
teknologi yang optimal, teknologi ini dalam media pembelajaran akan lebih
membuat siswa lebih tertarik, lebih mudah untuk memahami dan meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Seperti penelitian yang dilakukan teguh saryanto (2005) ”
Media pembelajaran berbantu komputer ( studi kasus pemanfaatan sofware delphi
dan matlab) ” menyimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan
menggunakan media komputer dapat memudahkan guru dalam penyampaian pelajaran.
2. Media pembelajaran
matematika berbantukan komputer sebagai alat untuk meningkatkan motivasi siswa
terhadap pelajaran matematika serta dapat meningkatkan efektivitas pendidikan
dengan penyelesaian persoalan yang cepat dan akurat.
Tri Maryana Hari Setyawati (2002 : 85), Hasil penelitian
didapat kesimpulan bahwa pemahaman konsep dan penguatan materi dasar memberi
sumbangan terhadap prestasi belajar matematika.
Penelitian yang dilakukan oleh Susiloningsih (2002 : 90)
menunjukkan bahwa dengan memperbaiki kompetensi material guru dan membenahi
metode serta strategi pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada
pembelajaran matematika pokok bahasan dimensi tiga.
Ratna sari (2007) dalam penelitiannya ” Pengembangan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi disekolah
menengah pertama”. Suatu media pembelajaran sangat berpengaruh pada kemampuan
dan keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran khususnya bagi siswa
yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan guru.
Dari penelitian diatas menunjukkan bahwa media
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan dapat
membantu siswa untuk keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut
diatas peneliti merasa perlu untuk mengembangkannya supaya prestasi belajar
siswa meningkat dan menjadikan pelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian
yang telah ada dalam penelitian yang diteliti adalah peningkatan pemahaman
konsep matematika, bukanlah peningkatan prestasi belajar matematika.
Tabel perbedaan variabel-variabel yang diteliti
Peneliti
Variabel
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
X5
|
Teguh Saryanto
|
x
|
x
|
|
|
x
|
Tri Maryana
|
|
|
x
|
x
|
x
|
Susiloningsih
|
|
|
x
|
|
|
Ratna Sari
|
x
|
|
|
x
|
x
|
Christina Wardani
|
x
|
|
x
|
x
|
x
|
Keterangan :
X1 : Media Pembelajaran berbasis TIK
X2 : Motivasi Belajar
X3 : Pemahaman Konsep
X4 : Prestasi
X5 : Pembelajaran Matematika
Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan.
Dalam penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan pemahaman konsep
matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK dengan Microsof
Power Point pada siswa kelas VII SMP N I Kasembon Malang.
B. TINJAUAN TEORI
Tinjauan teori yang akan dibahas adalah teori-teori yang
berkaitan dengan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1. Belajar
- Menurut Winkel (1996:10) belajar dapat didefinisikan sebagiai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative, konstan dan terbatas.
- Menurut Tabrani Rusyan (1996:17), belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengnai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai aspek-aspek kehidupan atau pengalaman-pengalaman yang terorganisasi.
- Menurut Syaiful Sagala (2006:37) belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulakn bahwa seseorang
telah dikatakan belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah
laku maupun telah memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap, yang semuanya
diperoleh berdasarkan pengalan yang dialaminya.
2. Belajar Matematika
Menurut Herman Hudoyo (1988:3) bahwa matematika adalah
sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang hubungan, pola maupun
bentuk, dapat dikatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan),
stuktur dan hubungan dengan konsep_konsep abstrak.
Matematika timbul karena pikiran_pikiran manusia yang
berhubungan dengan ide, prose dan penalaran. Matematika terdiri dari empat
wawasan yang luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis).
Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu
ntidak tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat
harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna.
Ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi
(induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara
deduktif. Ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang stuktur yang terorganisai
mulai dari unsur yang tidak didefinisikan keaksioma/postulat dan akhirnya ke
dalil.
Matematika tersusun secara hierarkis yang satu dengan
yang lain berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi
tidak mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik.
Ini berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara
sistematis serta harus didasarkan kepada pengalamn belajar yang terdahulu.
Seseorang akanlebih mudah mempelajari suatu materi yang baru bila didasarkan
kepada pengetahuan yang telah diketahui dan dipahami.
Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang
ingin dicapai setelah proses belajar mengajar matematika berlangsung dengan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar matematika
jangka pendek yaitu dikuasainya sejumlah materi yang trlah dipelajarinya,
sedangkan tujuan belajar matematika jangka panjang adalah berkenaan dengan
penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan penghargaan terhadap
matematika itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Dengan demikian, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Sadiman, dkk, 2002:6) Pembelajaran adalah usaha-usaha belajar
agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dkk, 2007:7). Jadi media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menanggung pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Penggunan media pada waktu berlangsung pengajaran
setidaknya digunakan guru pada situasi berikut :
a. Bahan
pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
b. Terbatasnya sumber
pengajaran yang tidak semua sekolah mempunyai buku sumber atau tidak semua
bahan pengajaran dalam buku sumber tersebut dalam bentuk media.
c. Perhatian siswa
terhadap pengajaran berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru.
Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2003:11)
mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan
dan apa-apa saja yang dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu
(kurang efisien) melakukannya, yaitu (Arsyad, 2003:11):
a. Ciri Fiksatif
(Fixative Property)
Media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada
suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif
(Manipulative Property)
Media memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman
yang dapat mengenal waktu.
c. Ciri Distributif (Distributive
Property)
Media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melaui ruang
dan secara bersamaan kejadian tersebut dijadikan tersebut disajikan kepada
sejumlah siswa dengan stimulus pengalamn yang relatif sama mengenai kejadian
itu.
4. Teknologi komunikasi
dan Informasi
a. Pengertian
Teknologi
Menurut Kast dan Rosenweig, teknologi adalah
penggunaan atau penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang
lain. Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat ampuh anggota tubuh, panca
indera dan otak manusia (Sukmadinata, 2001:67).
b. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999:8).
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yuang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dengan kesatuan nyata.
Menurut Jogiyanto (1999:5) kualitas informasi tergantung dari tiga hal
yaitu:
1. Relevan (Relevancy)
Informasi harus membelikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Akurat (Accurancy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bisa atau menysatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dariu sumber informasi sampai penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan atau noise yang dapat mengubah
atau merusak informasi tersebut.
3. Tepat waktu (Timeliness)
Informasi yang tepat waktu, berarti informasi yang datang
pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai
nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambilan keputusan
terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkab harus
cepatnya informasi tersebut didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan ,mengolah dan mengirimkannya.
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila
dapat bermanfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses
pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan untukbeberapa kegunaan. Dengan demikian informasi tidak hanya
digunakan oleh satu pihak.
Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,
tetapi dapat ditaksir efektifitasnya (Jogiyanto ,1999:11)
c. Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) melalui media yang
menimbulkan efek. Pikiran bias merupakan gagasan, informasi, opini dan
lain-lain (Effendy ,2001:11)
Menurut Wijaya (2002:11) komunikasi adalah hubungan
kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
Jadi komunikasi adalah penyampaian pikiran dari komunikator ke komunikan
melalui media baik secara individu maupun kelompok
d. Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Jadi teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini
yang penulis maksudkan adalah penyampaian data yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih dan telah diolah berdasarkan ilmu eksak dan berlandaskan
proses teknik sehingga bermanfaat bagio manusia atau pengguna.
Informasi adalah inti dari suatu komunikasi. Komunikasi
yang berhasilkan dapat ditunjang oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Biasanya suatu komunikasi dikatakan berhasil bila informasi yang diterima oleh
target sama dengan apa yang dikirim oleh pengirim. Namun tingkat keberhasilan
komunikasi masih dapat dibedakan berdasarkan kemudahan dan kecepatan proses. Peran
teknologi informasi dan komunikasi secara umum adalh meningkatkan keberhasilan
komunikasi
5. Microsoft PowerPoint
Microsoft powerpoint merupakan salah satu produk
unggulan Microsoft corporation dalm program aplikasi presentasi yang paling
banyak digunakan saat ini. Menurut Stephen W.Sagman (1997:4) powerpoint adalah
program pengolah presentasi yang menggabungkan teks dan angka yang sudah
dikumpulkan dan memasang gambar dan slide dengan sentuhan professional yang
memenuhi tuntutan audiensberselera tinggi. Fasilitas yang dimiliki powerpoint
diharapkan mampu menghilangkan kebodsanan siswa saat proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk
mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalm
hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pad
situasi. Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai
hasi komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengorganisasi secara singkat
tanpa mengubah pengertian.
7. Konsep Dalam Matematika
Menurut Syaiful Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep
merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan
dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip,
hukum, dan teori . Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan
yang mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan.
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan
kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tingkat
tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat
dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep
dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan
tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi
konkrit dalam belajar konsep biasanya belum melihat dan memegang benda yang
dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari
konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseorang telah
memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan
konsep.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada
pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan
materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari kemampuan siswa
dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah.
Siswa dikatakan paham apabila indikator-indikator
pemahaman tercapai. Adapun indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur siswa
dikatakan paham menurut Abin Syamsudin yaitu siswa dapat menjelaskan,
mendefinisikan dengan kata-kata sendiri dengan cara pengungkapannya melalui
pertanyaan, soalan dan tes tugas. Mengacu pada indikator-indikator di atas
berarti apabila siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik
dan benar maka siswa dikatakan paham.
Dengan demikian pembelajaran matematika disekolah
terutama di SMP merupakan masalah jika konsep dasar diterima siswa secara salah
maka sangat sukar untuk memperbaikinya. Dengan kemajuan teknologi yang begitu
pesat mendorong kita untuk melakukan perubahan khususnya dibidang pendidikan.
Pendidikan bisa dirubah dengan memanfaatkan teknologi yang ada selama ini.
Komputer dengan aplikasi microsof power point bisa dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran yang menarik untuk siswa karena program tersebut dilengkapi dengan
berbagai bentuk gambar, animasi dan tampilan yang menarik sehingga mampu
menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Media tersebut diharapkan dapat digunakan dalam
pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk dioperasikan dan siswa juga
lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan minat yang tinggi dari
siswa, proses belajar juga akan efektif dan mampu menciptakan sussana yang
kondusif. Hal ini apabila didukung dengan guru yang berkualitas, media belajar
yang lengkap akan meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk mengenal masalah-masalah yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep pada pembelajaran matematika
dan untuk mengetahui usaha dalam mengatasinya.
Prosedur tindakan kelas ini merupakan siklus dan
dilaksanakan sesuai perencanaan atau perbaikan dari perencanaan tindakan
terdahulu. Dalam penelitian ini diperlukan evaluasi awal sebagai upaya untuk
menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang
ada untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat agar pemahaman konsep dapat
ditingkatkan.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran secara
sistematik dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi pendekatan,
metode, teknik pengajaran yang tepat dengan penerapannya konditional yang
mengacu pada fakta-fakta dan perencanaan tindakan yang telah disusun
sebelumnya. Tindakan dilakukan secara siklus maksudnya setelah tindakan pertama
selesai dapat dilakukan tindakan peneliti akan mengamati bagaimana reaksi siswa
dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan peneliti didepan kelas. Dalam
sekali tindakan biasanya permasalahan atau pemikiran baru yang perlunya
mendapat perhatian sehingga siklus tersebut harus terus berulang sampai
permasalahan tersebut teratasi.
D. Hipotesis
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran
tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ” Dukungan media
pembelajaran berbasis TIK mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan/response, dan
kreatifitas siswa pada pembahasan keliling dan luas segi empat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti
dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui
media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action),
c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk
memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting).
PTK bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak
ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian
adalah SMPN 1 Kasembon Malang. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah
karena letaknya strategis sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian
serta sudah ada fasilitas laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih
bagi sekolah tersebut.
- Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai
dengan bulan September 2008, dengan perincian sebagai berikut :
- Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama Juli 2008 sampai minggu keempat bulan Juli 2008.
- Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Agustus 2008 sampai minggu keempat bulan Agustus 2008.
- Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan September 2008 sampai minggu keempat bulan September 2008.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Kasembon Malang
Tahun Ajaran 2008/2009, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini
memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas
yaitu kelas VII C SMPN 1 Kasembon Malang. Pemilihan dan penentuan subyek
penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling ( sampel
bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa secara
keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan akademik
yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D. Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan
berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat
serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh
penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan
tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7)
penyimpulan.
Langkah-langkah penelitian di ilustrasikan dalam sisklus
sebagai berikut :
Dialog awal
|
Dialog awal
|
Perencanaan
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Perencanaan revisi
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Seterusnya sampai
batas waktu yang ditentukan
|
Observasi dan
monitoring
|
Tindakan II
|
Observasi dan
monitoring
|
Tindakan I
|
Penjelasan terhadap gambar adalah:
- Dialog Awal
Dialog awal ini dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan
memahami permasalahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi
keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar.
- Perencanaan Tindakan
Hasil dialog awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan
kemampuan pemahaman konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa.
Langkah-langkah persiapan untuk mengadakan tindakan terdiri dari:
- Identifikasi masalah
Peneliti merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya meningkatkan
kemamnpuan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam
belajar matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis
TIK. Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes
yang diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi
yang dirasa sulit bagi siswa.
- Identifikasi siswa
Proses identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau
yang pasif dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang
mengacu pada dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
- Perencanaan solusi masalah
Solusi yang di tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman
konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika
adalah strategi pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
- Pelaksanan Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak
dikendalikan oleh rencana statu tindakan yang diputuskan mengandung resiko
karena terjadi dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus
bersifat sementara dan fleksibel serta Sian dilakukan perubahan sesuai apa yang
terjadi dalam proses pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan.
Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
- Observasi dan Monitoring
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang
cermat dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis,
dan semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu.
Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal
yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat
hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat
melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan,
keadaan dan kendala tindakan.
- Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji
yang telah dan Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi
demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan
untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan.
Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau
kegagalan pencapaian tujuan sementara.
- Evaluasi
Evaluasi relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai
relajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian
atau pengukuran relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan
untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap
penelitian pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan
bukti-bukti untuk menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
- Penyimpulan
Penyimpulan merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah
terorganisir dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan
bermakna. Hasil dari penelitian tersebut berupa peningkatan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber
data yang utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima
tindakan, serta sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan
dengan observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
- Metode Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
secara telita dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi
dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar
siswa dikelas. Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan
melihat dan mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat
bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut
keadaan yang sebenarnya serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat
sebelah atau hanya menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau
prestasi matematika siswa.
- Metode Tes
Suharsimi Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atua kelompok”. Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran
yang berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
- Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai
hasil pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail
mungkin, sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien
dalam setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Jadi, catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum
perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman
observasi, sehingga catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
- Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu
dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman
proses tindakan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
1. Definisi opreasional
a. Peningkatan
Peningkatan merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik
yang dapat diciptakan atau diusahakan kriterianya.
b. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini dalah kesanggupan untuk mengenal fakta,
konsep, prinsip dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya satu
sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi. Pemahaman
meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasil komunikasi dalam
pembagian yang berbeda dan mengoprganisasi secara singkat tanpa mengubah
pengertian.
c. Konsep dalam
matematika
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk
mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tngkat tinggi
dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari
melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat
dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang
bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi kongkrit
dalam belajar konsep biasanya perlu melihat dan memegang benda yang dinyatakan
oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari
konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseoarang telah
memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan
konsep.
d. Keliling
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun
tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e. Luas
Luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan
bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2, m2, km2
atau satuan luas lainnya.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas
isi. Berdasarkan cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan
observasi. Dalam melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi
menjadi tiga bagian :
a. Observasi tindak
mengajar
b. Observasi tindak belajar
yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
c. Keterangan
tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum
tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang
diamati. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a. Catatan lapangan
b. Test
c. Observasi
d. Dokumentasi
G. Analisis Data
Pada penelitian tindalakan kelas (PTK) ini, data
dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses
refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur.
Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan
tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan dalam setiap tindakan. Penyajian data
dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi dalam bentuk
teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori
sehingga mudah dipahami makna yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan
dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi.
Dengan demikian langkah data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak
tindakan-tindakan dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data kualitatif dilakukan dengan mencari daya
serap siswa pada pelaksanaan test tentang keliling dan luas segi empat, yaitu
dari test sebelum tindakan sampai test pada putaran III. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan membandingkan daya serap tersebut. Jika daya serap siswa pada
test putaran III lebih besar dari daya serap pada test sebelum dilakukan
tindakan maka kemampuan siswa dalam memahami konsep keliling dan luas segi
empat meningkat.